Halaman

Pramuka Masuk Kurikulum 2013

Pontianak – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh memastikan bidang kepramukaan akan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan 2013. Kurikulum tersebut sedang dalam tahapan kajian akhir.

“Pak Wapres juga sudah beri arahan, dalam kurikulum baru itu ekstrakurikuler yang diwajibkan adalah kepramukaan, karena kita membutuhkan satu sistem ekstrakurikuler yang bisa menjahit secara nasional,” kata Nuh ketika mendampingi Wakil Presiden Boediono pada temu wicara yang digelar pada puncak peringatan Hari Nusantara XIII yang dipusatkan di Pantai Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (17/12).

Gerakan Pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda. Peringatan Hari Pramuka ke-51 kali ini bertajuk “Tingkatkan Kemandirian Gerakan Pramuka untuk Keberhasilan Pembentukan Karakter Kaum Muda”.
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalbar H Suriyadi MS MSi, menyambut baik dimasukkannya Pramuka ke dalam kurikulum sekolah dasar. Bahkan gerakan Pramuka di Kalbar sudah siap melaksanakan.

“Memang sudah seyogianya dilakukan dari sejak dahulu. Memang berbicara pembentukan karakter, Pramuka dari sejak dahulu mengembangkan. Mulai dari Siaga hingga Pandega,” ungkap Suriyadi kepada wartawan RK usai upacara peringatan Gerakan Pramuka ke-51 di halaman kantor Gubernur Kalbar, Selasa (18/12).

Menurutnya, Pramuka Kalbar menyambut baik. Bahkan, pihaknya sudah menyediakan segala sesuatunya untuk menyongsong kurikulum 2012 tersebut. Mulai dari menyiapkan para pelatih, pembina, instruktur. Agar bisa tercapai pembentukan karakter di sekolah.

“Pendidikan karakter dari Pramuka diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan di alam terbuka. Sehingga kegiatan Pramuka menjadi menarik dan menyenangkan. Tetapi tetap berpegang teguh pada metode kepramukaan,” kata pria yang disapa Pak Sur oleh murid-muridnya ini.

Lanjutnya, hal itu merupakan ciri khas dalam pembinaan pendidikan karakter dan pembinaan di sekolah. Dengan demikian apa yang menjadi harapan pemerintah dapat terwujud.

“Kendalanya pasti ada, tetapi semuanya akan teratasi kalau selalu berkomunikasi dan berkoordinasi. Baik secara internal dan eksternal. Di Kalbar, dengan dukungan gubernur dan kabupaten/kota optimis bisa dilaksanakan,” jelas Pak Sur.

Kwarda Kalbar juga sedang menyiapkan pembina dengan mengadakan berbagai pelatihan. Dalam waktu dekat akan ada penyegaran para pelatih.
“Dengan pelatih yang profesional akan melahirkan pembina yang profesional juga. Sehingga apa yang diajarkan mengarah pada apa yang ditentukan,” paparnya.

Pak Sur pun menambahkan, modul yang akan dijadikan panduan sudah jadi. Bahkan sudah diuji coba baik oleh para ahli dan telah diujicobakan secara nasional. Hal ini menunjukkan gerakan Pramuka sudah siap melaksanakan.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kalbar Drs Christiandy Sanjaya SE MM berharap peringatan Hari Pramuka dapat mendorong percepatan pembentukan karakter kaum muda. Generasi muda inilah yang akan menjadi para pemimpin bangsa yang andal ke depan.

“Gerakan Pramuka tetap relevan dengan perkembangan zaman. Karena itu diharapkan mampu menjadi alat yang mampu menciptakan generasi berkarakter. Sehingga sanggup menghadapi berbagai persoalan di negeri ini,” harapnya.

Revitalisasi gerakan Pramuka, lanjut Christiandy, merupakan upaya untuk menjadikan gerakan Pramuka sebagai salah satu pilar pendidikan bagi generasi muda Indonesia, telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan.

“Saya optimis gerakan Pramuka akan berupaya mandiri. Pada gilirannya akan mempercepat keberhasilan pembentukan karakter kaum muda Indonesia. Khususnya kaum muda di Kalbar dalam rangka menyongsong visi Pemprov Kalbar yaitu terwujudnya masyarakat Kalimantan Barat yang beriman, sehat, cerdas, aman, berbudaya, dan sejahtera,” demikian Christiandy. (kie/ANT)